Bursa transfer musim panas sudah resmi digelar. Sudah ada beberapa nama yang memilih untuk meninggalkan tempat lama dan bergabung ke lokasi yang baru. Satu nama yang memilih keputusan bsar ini adalah seorang pemain muda asal Palmeiras, Estevao Willian. Pemain muda ini memilih untuk bergabung di Chelsea setelah resmi berusia 18 tahun pada akhir bulan Mei yang lalu. Namun dengan usianya yang masih begitu muda dan pengalaman yang ditimbanya di tanah Brasil, sebaik apa ia akan mampu beradaptasi di The Blues?
Kekuatan Estevao Willian
Dari pengamatan M88bet, saat menjalani debutnya di tim senior Palmeiras ketika berusia 16 tahun, Estevao Willian mampu menunjukkan profilnya sebagai seorang pemain yang lincah. Ia lebih banyak bermain sebagai pemain sayap kanan dengan formasi 4-2-3-1 yang diterapkan di sana. Tapi ia juga menunjukkan kelihaian saat menyandang peran di bagian bek sayap, gelandang meneyrang, dan bahkan pemain depan tengah di berbagai situasi yang berbeda. Kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai peran yang berbeda menjadi satu keunggulan yang membuat namanya banyak dilirik tim sepakbola.
Dalam rencana permainan yang dibangun oleh Abel Ferreira, ia sering turun di bagian depan dan melebar. Ia juga kerap bergerak di sekitar area pinggir lapangan untuk menciptakan ruang bagi rekan-rekan setimnya. Ketika bermain dengan Raphael Veiga, keduanya mampu bermain dengan saling mendukung di bagian sisi kanan lapangan. Ditambah dengan pemain bek penuh yang bergerak menyisir di sampingnya, pemain muda ini memainkan peran penting dalam memperkuat pertahanan mereka dan menciptakan dominasi di tengah lapangan. Ia mampu memanfaatkan umpan dengan melontarkannya ke pemain bek penuh serta melakukan kombinasi dengan pemain gelandang untuk bergerak bebbas dari cengkeraman lawan atau sekadar menggiring bola melewati para pemain lawan.
Potensi Pengembangan bagi Estevao Willian
Salah satu kekuatan besari dari pemain bintang Palmeiras ini adalah kemampuannya menggiring bola dalam ruang yang sangat sempit. Pergerakannya yang lincah serta kemampuannya untuk mengubah tempo bermain dalam waktu singkat membuatnya menjadi mimpi buruk untuk setiap lawan yang mereka hadapi, khususnya bagi pemain bek.
Estevao Willian juga menunjukkan perkembangan yang sangat baik sebagai seorang pemain di bagian sayap. Ia telah mampu meningkatkan konsistensi permainannya terutama saat memberikan umpan-umpan akhir. Ia mampu bermain dengan arah yang jelas di saat berusah amemberikan umpan menyilang yang berbahaya dan termasuk saat berada di jantung pertahanan lawan. Sembilan asist yang dilakukannya pada tahun lalu di Brasileiro membuktikan ini semua.
Penyelesaian yang dilakukannya adalah salah satu aspek yang sangat menarik dari permainannya. Tapi bahkan dengan kemampuan untuk mencetak gol dengan kedua kakinya, kemampuannya dalam membuat keputusan masih harus dikembangkan lebih jauh. Tingkat gol yang diharapkan darinya mengindikasikan kalau ia kerap mencoba tendangan dengan probabilitas rendah dair luar kota penalti. Ia lebih memilih ini daripada harus berusaha untuk mencetak gol dari titik yang bisa memberikan peluang gol lebih besar. Di turnamen Brasileiro yang sedang berjalan, ia memiliki tingkat ekspektasi gol di angka 1.25, tapi belum berhasil mencetak gol sama sekali. Rata-rata sepakan per pertandingannya hanya di angka 1,7, namun hanya 0,2 yang tepat mengarah ke tujuan.
Kecerdasan dan Pergerakan
Hal lain yang menjadikan pemain kelahiran Brasil ini cukup berbeda dari pemain gelandang lain yang sama-sama masih berkembang adalah kualitas pemahamannya tentang ruang dan pergerakan. Meski usianya masih sangat muda, ia secara konsisten mampu bergerak dengan cerdas untuk memanfaatkan celah yang tercipta di pertahanan lawan. Ia sering memotong tajam ke dalam, berlari di belakang pemain lawan, atau menggiring bola dengan lihai dari satu kaki ke kaki lain untuk mengelabui rival-rivalnya.
Namun, ia juga menunjukkan adanya kekhawatiran untuk aspek posisi offside. Ia beberapa kali hanya melihat pergerakan bol adaripada menyesduaikan posisinya untuk tetap dalam posisi onside. Mengembangkan kemampuan penalaran waktu dan kesiagaannya akan menjadi dua hal yang harus ia prioritaskan untuk saat ini. Dengan kemampuan ini, ia akan bisa bergerak dengan lebih cepat dan terkoordinasi sehingga bisa semakin memanfaatkan kelemahan lawan.
Dari sudut pandang bertahan, ia mampu menekan dengan agresif, terkadang menekan lawan dari jarak yang jauh. Tapi penelusuran bertahannya tidak konsisten. Ia beberapa kali kehilangan pemain setimnya yang seharusnya bisa membantunya menggiring bola dengan lebih efektif. Jika mempertimbangkan kebiasaan bertahan pemain di Liga Primer Inggris, ia harus bisa mengolah lebih baik disiplin taktisnya pada fase permainan ini.
Di bawah Enzo Maresca, The Blues menjadi salah satu klub sepakbola yang paling terorganisir di Liga Primer Inggris. Dari sisi positif, Estevao Willian bisa saja menjadi pemain yang bisa mengisi kebutuhan The Blues akan seorang pemain ayng bisa diandalkan.
Pemain belakang kanan ini biasanya terbalik, bermain sebagai gelandang bertahan yang mengendalikan pergerakan bola. Pemain bek kiri bertahan di sisi dalam, membentuk formasi 3 pemain bertahan, dan klub asal London ini menekankan pada gelandang mereka untuk bisa menciptakan ruang dalam formasi 4-2-3-1 yang mereka gunakan.
Pemain bintang asal Palmeiras ini bisa saja mendapatkan peran di bagian gelandang kanan atau gelandang menyerang. Faktanya, Andre Cury, perwakilannya, sempat menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa alasan utama mereka memilih The Blues adalah karena rencana klub ini untuk menyertakan namanya sebagai pemain depan mereka.
Jika mempertimbangkan Cole Palmer yang bisa saja menjalankan tugas kritikal ini, sulit untuk membayangkan kalau seorang pemain semuda dirinya akan benar-benar mendapatkan peran besar ini. Daripada harus berteguh pada janji yang diumbar ini, kemungkinan ia akan pertama mendapat jam bermain sebagai pemain pengganti iuntuk Noni Madueke atau Pedro Neto di bagian kanan. Dari sini ia bisa menggunakan posisi ini untuk mendapatkan jam bermain yang lebih rutin.
Ini karena dalam sistem yang diterapkan Chelsea, pemain sayap biasanya bertahan di bagian kanan, sementara Palmer cenderung untuk berada di bagian kanan. Akibatnya mereka akan cenderung condong untuk peduli tentang tempo bermain dan kemampuan menggiring bola daripada sekadar kreativitas.
Kelincahan Estevao Willian juga akan menjadi poin positif bagi mereka. Ia bisa bermain di posisi Palmer sebagai gelandang atau striker palsu, tergantung kebutuhan. Kualitas pemain yang berada di sekitarnya juga menciptakan peluang baginya untuk melakukan melakukan umpan, kombinasi cepat, dan giringan bola yang lebih terkoordinasi.