Seperti yang sudah diprediksi oleh redaksi M88asia sebelumnya, Matthijs De Ligt pada akhirnya resmi berlabuh ke Manchester United. Pemain Belanda ini didatangkan oleh MU dari Bayern Munich dengan banderol 45 juta Euro dan akan menandatangani kontrak berdurasi 5 tahun.
Operasi transfer ini tak ubahnya menjadi solusi yang positif baik bagi pihak MU maupun De Ligt. Keduanya sama-sama membutuhkan. Bagi MU, kedatangan De Ligt merupakan sebuah solusi pasca mereka cederanya Leny Yoro, mereka tak punya banyak pilihan di lini belakang.
MU bahkan terpaksa harus memasang duet Johnny Evans dan Harry Maguire di partai Community Shield kontra Manchester City akhir pekan lalu. Duet ini tentu sangat diragukan terutama untuk mengarungi ketatnya persaingan Liga Primer Inggris musim ini.
Sementara bagi De Ligt, kepindahan ke MU ini menjadi kesempatan untuk membuktikan diri jika dia masih seorang bek kelas dunia. Dalam beberapa tahun terakhir De Ligt memang bisa dibilang tak sukses ketika melakoni karir di Juventus dan Bayern Munich.
M88 News : Matthijs De Ligt Mantan Wonderkid yang Karirnya Sedang Menukik
Pada tahun 2019 lalu, dunia dikejutkan dengan bagaimana Ajax Amsterdam mencapai babak semifinal Liga Champions. Kampanye Ajax tersebut dipimpin oleh sang kapten Matthijs De Ligt yang kala itu berusia 19 tahun.Pamor De Ligt pun melonjak dan diprediksi akan menjadi salah satu bek terbaik di dunia.
Pasca bersama Ajax, De Ligt memutuskan pindah ke Juventus karena tertarik dengan ambisi dan proyek klub Italia itu untuk menjadi juara Liga Champions. Rencana Juventus adalah membuat De Ligt belajar langsung dari seorang Giorgio Chiellini.
Sayang bagi De Ligt, dia tak mendapatkan gelar Liga Champions bersama Juventus dan pada akhirnya memilih untuk pindah ke Bayern Munchen. Harapan De Ligt tetap sama yakni ingin menjuarai Liga Champions bersama Munchen.
Skenario kembali tak berjalan mulus bagi De Ligt bisa dibilang diag semakin menurun. Gejala tersebut muncul ketika De Ligt kerap tak menjadi pilihan utama dari pelatih Thomas Tuchel yang lebih memilih Dayot Upamecano, Kim Min Jae atau bahkan Eric Dier.
Cerita yang sama terjadi saat Euro 2024 lalu, De Ligt bahkan tak menjadi starter Timnas Belanda. Ronald Koeman (pelatih Belanda) bahkan lebih suka duet Virgil Van Dijk dan Stefan De Vrij selama Euro kemarin.
Pada akhirnya, perlahan status De Ligt sebagai bek kelas dunia mulai memudar. De Ligt mungkin tak masuk dalam daftar 5 teratas bek terbaik di dunia meski dia memiliki karir cemerlang ketika dibawah usia 20 tahun.
M88asia News : Erik Ten Hag Bisa Jadi Faktor Penentu Kebangkitan De Ligt
Ketika berita kepindahannya ke MU resmi mengudara para pundit banyak yang memandang positif ini akan jadi momentum kebangkitan De Ligt. Faktor utama dari opini tersebut adalah keberadaan Erik Ten Hag.
Pada 2019 lalu Ten Hag menjadi sosok yang mempercayakan ban kapten Ajax Amsterdam kepada De Ligt ketika masih berusia 19 tahun. Keduanya juga sukses membawa Ajax ke semifinal Liga Champions.
Dalam wawancaranya bersama The Athletic sebelum kepindahan De Ligt, Ten Hag bahkan tak ragu untuk menunjukan rasa percaya dirinya terhadap mantan anak asuhnya tersebut.
“De Ligt? Saya yakin dia baru mengeluarkan sekitar 60-70% potensinya. Dia adalah bek yang hebat dan saya yakin dia akan segera menjadi nomor satu di dunia” ucap Ten Hag.
Melihat kepercayaan Ten Hag tersebut, M88asia beranggapan De Ligt akan langsung menjadi starter untuk menemani Harry Maguire atau Victor Lindelof. Sementara Lisandro Martinez akan digeser posisinya menjadi bek kiri.
Kesempatan bersama MU dan Ten Hag ini pada akhirnya adalah momen yang bagus untuk De Ligt untuk merevitalisasi karirnya!