M88 tertarik untuk mengulas sosok Alex Pastoor, asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia. Kluivert sendiri resmi ditunjuk menukangi tim Garuda untuk menggantikan Shin Tae Yong (STY) yang secara mengejutkan dipecat oleh PSSI.
Pemecatan Shin Tae Yong ini cukup membuat gejolak domestik yang besar. Sebagian besar fans Indonesia mempertanyakan keputusan PSSI untuk memecat STY. Protes keras semakin menjadi-jadi, ketika berita jika pengganti STY adalah Patrick Kluivert beredar di publik.
Rekam jejak Kluivert memang tak meyakinkan dan dianggap levelnya jauh di bawah STY. Kluivert hanya mampu bertahan sebentar saja sebagai juru taktik di Timnas Curacao, Adana Demirspor sementara karir kepelatihan yang lain didominasi untuk peran asisten pelatih.
Namun keraguan tersebut sedikit memudar ketika ada informasi bahwa Kluivert akan membawa asisten yakni Alex Pastoor. Nama Pastoor cukup dikenal di tanah Belanda sebagai sosok pelatih intellektual dan memiliki berbagai prestasi bagus
M88 Profile : Alex Pastoor, Dipandang Sebelah Mata di Tanah Belanda
“Anda adalah orang yang unik,” begitu kalimat yang keluar dari salah satu jurnalis ESPN Belanda untuk menyebut Alex Pastoor dalam salah satu wawancara. Komentar dari jurnalis tersebut merujuk pada fenomena Alex Pastoor yang kerap dipandang sebelah mata di tanah Belanda.
Sepanjang karirnya, pelatih berusia 58 tahun ini sukses mengantarkan 3 tim berbeda promosi ke Eredivisie yakni NEC Nijmegen, Sparta Rotterdam dan Almere City. Padahal saat itu, ketiganya bukan tim yang diunggulkan untuk promosi ke kasta tertinggi Liga Belanda.
Pastoor juga dikenal sebagai sosok intelektual dan pemikir. Tidak heran dia banyak menemukan menemukan inovasi unik guna meningkatkan performa tim asuhannya. Hal ini juga diakui oleh jurnalis Belanda.
“Saya pikir dia sosok yang unik. Pastoor adalah seorang intelektual yang membuatnya berbeda dengan mayoritas pelatih di Eredivisie. Ini adalah alasan mengapa mendengarkan Pastoor berbicara merupakan hal yang selalu menarik.” ucapnya seperti dilansir oleh M88.
Pastoor pernah menginstruksikan kiper Sparta mengenakan kacamata ski, menjadikan kegiatan yoga sebagai rutinitas wajib hingga menempatkan seorang psikolog untuk duduk bersama tim pelatih dari bench.
Berdasarkan prestasi serta rekam jejaknya, sudah seharusnya Pastoor minimal masuk radar pelatih tim-tim besar. Media Belanda seperti The Algemeen Dagblad dan Voetbalzone contohnya menyebutkan sudah waktunya sang pelatih masuk radar tim besar Belanda.
Juru Taktik Hobi Membaca dan Seorang Podcaster
Di luar karir kepelatihannya, Dia suka membaca buku dan pernah menjadi jurnalis olahraga sebelum menjadi pelatih. Ketertarikannya terhadap hal-hal intellektual ini membuatnya dijuluki oleh media Belanda sebagai “Lateral Thinker”.
Pastoor juga memiliki acara podcast untuk berdiskusi tentang sepak bola yang berjudul “Met Open Vizier”. Figur-figur besar sepakbola Belanda mulai dari Ron Jans, Wesley Sneijder hingga Arne Slot pernah menjadi bintang tamunya.
Di Belanda, boleh jadi Pastoor belum mendapat kesempatan melatih tim besar. Namun kini perjalanan membawa Alex Pastoor untuk ke Indonesia. Berjuang bersama Patrick Kluivert dan Denny Landzaat agar sang garuda lolos ke Piala Dunia pertama kali dalam sejarah.
Kesimpulan
Bersedih dan berterima kasih kepada sumbangsih STY adalah sebuah hal yang wajib dilakukan. STY telah meletakan pondasi penting bagi jalan panjang Timnas Indonesia untuk sampai ke panggung Piala Dunia.
Namun era sudah berganti, trio Kluivert – Pastoor – Landzaat yang kini memegang kendali. Jika Kluivert akan bekerja untuk membangung relasi, si jenius Alex Pastoor yang akan bertugas meracik formasi.
Menarik untuk melihat bagaimana kiprah Alex Pastoor bersama Timnas Indonesia. Mampukah dia sukses membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia dan mendapatkan pengakuan yang sudah selayaknya didapat? M88 akan kembali dengan ulasan yang lain.